PRAKTEK INDUSTRI DI PT AEROFOOD ACS (Angkasa Citra Sarana) INDONESIA YOGYAKARTA
Praktik Industri ini merupakan suatu kegiatan siswa
yang menjadi program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh siswa tingkat IV
SMK N 1 Temanggung, semester gasal selama 5 bulan, mulai tanggal 22 Juli 2013
sampai 31 Desember 2013. Dan saya melakukan praktik industry ini bersama 11
teman saya di sebuah catering makanan dengan nama PT AEROFOOD ACS (Angkasa Citra Sarana) INDONESIA YOGYAKARTA.
PT. Aerofood ACS sendiri merupakan divisi
bisnis yang bernaung di bawah PT Aerowisata, salah satu anak perusahaan PT
Garuda Indonesia yang juga mengendalikan bisnis perhotelan, tour and travel
serta transportasi.
Sebagai perusahaan food and beverage dengan
servis internasional, Aerofood ACS menyediakan jasa pelayanan makanan yang
menjunjung tinggi kesehatan dan keamanan pangan. Selain mengimplementasikan
sistem pengamanan internal dan aviation security, unit bisnis Garuda
Indonesia ini juga menerapkan food safety management sistem ISO
22000-2005 dan quality management system ISO 9001-2008. Tak hanya itu,
Aerofood ACS juga membekali layanannya dengan sertifikat halal MUI.
PT Angkasa Citra Sarana
Catering Service (Aerofood ACS) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan
usaha penyediaan dan layanan makana dan minuman secara luas termasuk jasa
lainya yang dituntut untuk menjadi perusahaan terkemuka dan menjadi leader
dalam industri sehingga mampu menyiapkan produk dan memberikan pelayanan
terbaik bagi pelanggan.
Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut, Aerofood ACS menerapkan Pedoman Etika dan Perilaku (Code of
Conduct) merupakan bagian dari pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di
dalam praktek pengelolaan perusahaan melalui pembangunan komitmen tersebut
Aerofood ACS berharap dapat mencetak kader sumber daya manusia yang memiliki
integritas, kompetensi, dedikasi dan profesionalisme.
Pedoman Etika dan Perilaku
ini disusun untuk menjadi acuan Komisaris, Direksi, Manajemen dan Karyawan guna
mencapai visi, misi dan tujuan Aerofood ACS yang berisi pedoman berperilaku
(Kewajiban dan Larangan) seluruh insan Aerofood ACS.
Tidak ada prioritas yang
lebih utama di Aerofood ACS selain tanggung jawab memuaskan pelanggan, hal ini
diwujudkan melalui Corporate Value Aerofood ACS, yaitu I-FRESH. Aerofood ACS
akan tumbuh dan berkembang melalui pemahaman dan pemenuhan kebutuhan pelanggan
secara konsisten.
Aerofood ACS akan berusaha
mudah dihubungi dan mengerjakan segala segala sesuatu dengan menunjukkan itikad
baik terhadap semua kesepakatan. Aerofood ACS menjamin kualitas produk serta
layanan dengan kewajaran dalam penetapan harga dan penyediaan layanan purna
jual berkelas dunia.
SISTEM REKRUITMEN KARYAWAN
Karyawan yang bekerjasi PT Aerofood
ACS Yogyakarta diperoleh dari system rekruitmen yang dibagi menjadi 2 macam,yaitu yang pertama penempatan karyawan
dari pihak Head Office.HO akan menempatkan karyawan pusat pada unit-unit
perusahaan yang membutuhkan karyawan dibagian tertentu. Yang kedua adalah
pengangkatan karyawan dari kerja sama antara perusahaan dengan penyedia layanan
tenaga outsearcing. Perusahaan akan memberikan persyaratan kepada penyedia
tenaga outsearcing yang kemudian untuk dijadikan persyaratan karyawan di PT
Aerofood ACS Yogyakata.
KOMODITAS PRODUK YANG ADA DI PT. AEROFOOD ACS YOGYAKARTA
Untuk komoditas yang dihasilkan dari Catering Service dari
perusahaan ACS Yogyakarta ini adalah makanan siap saji atau makanan
ringan seperti roti manis (hot chicken bun, rica - rica chicken bun, beef
bolognaise bun, dll), cake (muffin, stawberry cheese cake, banana swiss maker,
peach muffin cake, dll) , pai (fruit tarlet, kiwi tarlet, dll), quiche ( beef
rendang, chicken corn, vegetable mix), puff (tuna rica - rica, gulai tuna).
Untuk roti manis terbagi menjadi 4
spesifikasi sasaran pemakai yaitu :
a.
Reguler ( Garuda Flight )
b. Joglosemar Travel bus
c. Efisiensi Travel Bus
d. Bombardir Flight
PT. Aerofood ACS Yogyakarta sebelum melaksanakan
produksinya terlebih dahulu melakukan perencanaan produksi secara konsisten
sesuai dengan spesifikasi yang diajukan oleh pelanggan. Perencanaan produksi
diantaranya yaitu :
a.
Sasaran mutu, keamanan dan persyaratan produk.
b.
Proses dokumentasi
c.
Verifikasi, inspeksi dan uji produk.
d.
Data yang diperlukan untuk memberikan bukti atas kesesuaian produk.
Proses produksi di PT. ACS dilakukan melalui beberapa tahapan, dari proses
penerimaan bahan baku (Receiving) hingga penyimpanan akhir (Final
Holding) produk jadi. Tahapan tersebut telah diatur sedemikian rupa
sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan kualitas serta
keamanan produk selalu terjaga. Pengaturan dilakukan dengan membedakan ruang
produksi berdasarkan proses dan bahan bakunya serta terdapat alur produksi yang
jelas. Pembedaan ruang produksi akan memperkecil kemungkinan terjadinya
kontaminasi silang.
Ruang produksi dan produk yang dihasilkan:
a.
Bakery
Danish pastry. croissant, sweet bun, muffin, beef roll, pizza, soft roll, dll
b.
Pastry
Pudding, brownis, cake, coklat, blackforest,s
poutgames, pie buah, tiramisu, dll
c.
Cold Kitchen
ü vegetable
(lobak,lettuce,shitake,paprika,carrot,tomat, dll)
ü fruit (
pineapple,sunkist,melon,dragon fruit,papaya,dll)
d.
Butcher
Beef rollade, sate nabati, fish, beef pastramy, dll
e.
Hot
kitchen
Arabian pastry, omellete,beef stock, rendang, Indian fried rice,
java fried rice, abon cakalang,
dll
f.
MTSU ( Meal Tray Set Up ) : Preparing meals
II.
PENANGANAN
QUALITY QONTROL PERUSAHAAN
Langkah PT Aerofood Indonesia untuk mencapai Zerro Deffect
yaitu dengan menerapkan prosedur HACCP dan keamanan pangan prosedur tersebut di
koordinir oleh staf quality control bekerja sama dengan bagian produksi.
Langkah-langkah yang perusahaan lakukan yaitu mulai dari
pemilihan bahan baku sampai produk jadi harus terrecord dengan baik. Untuk
penerapan HACCP dalam alur produksi terdapat titik-titik kritis yang harus
dipantau agar tidak terjadi penyimpangan. Adapun titik-titik kritis tersebut adalah
:
a. Penerimaan Bahan Baku (CCP 1)
Dalam
penerimaan bahan baku di receiving QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai
dengan spesifikasi, tanggal produksi dan atau tanggal kadaluarsa bila bahan
baku tidak sesuai spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC wajib membuat
berita acara dan diserahkan ke Departemen procurement agar di tindak lanjuti.
Sedangkan untuk bahan chilled and frozen item terdapat batas-batas yang harus dipatuhi.
Batas:
A. Chilled
item
Penerimaan:
5 C atau kurang
B.
Frozen item
b. Temperatur tempat penyimpanan (CCP 2)
Suhu
atau temperature penyimpanan harus benar-benar dijaga dan selalu dilakukan
monitoring bila ada perubahan suhu yang cukup drastis maka QC langsung
menghubungi Engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC
bekerja sama dengan staff store memindahkan barang-barang ke tempat penyimpanan
yang sesuai.
Batas:
A. Chiller
B. Frozen
item
·
Penerimaan:
≤ -18 C
·
Penolakan
: > -18 C
c. Suhu
Pemasakan
Selesai
proses cooking produk ahkir juga harus dipantau suhunya sesuai dengan standar
sebagai berikut :
Daging sapi, kambing & ayam : 740C.
Shell fish, fish, udang : 65 0C.
4 d. Blast Chilling
Setelah
proses cooking produk di masukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya
segera turun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
Penurunan suhu dari 60 C menjadi 5 C maks 6 jam
Jika
tidak tercapai: Buang!
e.
Portioning
pada tahap portioning suhu makanan
sebelum di konsumsi oleh konsumen juga harus dipantau dengan batas :
Waktu
portioning maks 45 menit
Jika
tidak tercapai, ukur suhu makanan:
Jika
< 15 C masukkan ke chiller
Dengan penerpan HACCP Manfaat yang
diharapkan adalah :
Mencegah
penarikan makanan
Meningkatkan
jaminan Food Safety
Mencegah
kehilangan konsumen / menurunnya
pasien
Meningkatkan
kepercayaan konsumen / pasien
Mencegah
pemborosan beaya
Jika
hal tersebut bisa terlaksana dengan baik maka zero defect akan tercapai
III.
PENANGANAN
LIMBAH PERUSAHAAN
1. Jenis limbah
Di PT.AEROFOOD Yogyakarta, terdapat
dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair.
2. Bentuk limbah
Untuk bentuk limbah, limbah di
PT.AEROFOOD Yogyakarta berupa limbah sisa sayuran dan buah – buahan, plastik
kemas, dan sisa – sisa lelesan roti atau sisa adonan.
Adapun bentuk limbah cair
adalah air sisa kebersihan lingkungan seperti air bekas mengepel lantai,
mencuci alat, dan air untuk mencuci buah serta sayuran.
Untuk penanganan limbah itu sendiri, ada 2
macam :
1.
Penanganan limbah padat
Penanganan limbah padat, adalah
limbah tersebut yang diambil dari tempat sampah oleh Houskeeping, kemudian
dibawa ke tempat pembakaran sampah untuk dibakar dengan cara manual.
2.
Penanganan limbah cair
Untuk penanganan llimbah cair, pihak
PT.AEROFOOD Yogyakarta menyewa jasa penyedotan limbah cair dari luar yang
dilakukan sebulan sekali yaitu pada akhir bulan.
Pada proses ini, bagian engineering
juga ikut berpartisipasi dalam penyedotan limbah cair yang dimana akan
digunakan alat – alat pembersihan.